PT. MITRANET SOFTWARE ONLINE

IT Consultant And Software Development
Ruko Perum Griya Karang Indah,
Jalan Gerilya Tengah, Purwokerto - Jawa Tengah
Phone : (0281) 622 789 Fax : (0281) 625 789

Core Banking System Realtime Online Antar Kantor yang dirancang khusus untuk BPR, Koperasi dan LKM Konvensional

Workshop SAKEP, Pelaporan dan Pedoman Akuntansi BPR oleh Bu Patricia dan Bu Anahari (OJK Pusat), di Hotel Tentrem Semarang

Post Date 2025-02-05 07:35:09

Workshop SAKEP, Pelaporan, dan Pedoman Akuntansi BPR Bersama OJK Pusat di Hotel Tentrem Semarang

Semarang, 4 Februari 2025 – Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAKEP) serta pelaporan keuangan bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar workshop bertajuk “SAKEP, Pelaporan, dan Pedoman Akuntansi BPR” di Hotel Tentrem, Semarang. Acara ini menghadirkan narasumber dari OJK Pusat, yakni Ibu Patricia dan Ibu Anahari, yang membahas secara mendalam berbagai aspek terkait standar akuntansi dan regulasi terbaru bagi industri BPR.

Workshop ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai BPR di Jawa Tengah, termasuk tim manajemen, bagian keuangan, serta auditor internal. Kehadiran peserta yang antusias mencerminkan pentingnya pemahaman yang lebih mendalam mengenai SAKEP dan aturan pelaporan keuangan yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan industri perbankan.

Dalam sesi pertama, Ibu Patricia menjelaskan pentingnya penerapan SAKEP di lingkungan BPR. SAKEP sebagai standar akuntansi yang telah disesuaikan dengan karakteristik entitas privat, termasuk BPR, bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyusunan laporan keuangan.

Beliau menyoroti beberapa perubahan utama dalam SAKEP yang perlu diperhatikan oleh BPR, termasuk penyajian laporan keuangan yang lebih jelas dan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan OJK. 

Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Ibu Anahari yang membahas lebih dalam mengenai pedoman pelaporan keuangan dan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi OJK. Beliau menjelaskan berbagai aspek terkait pelaporan keuangan yang harus dipenuhi oleh BPR, termasuk format penyajian laporan yang sesuai dengan regulasi terbaru.

Setelah sesi pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan studi kasus yang dipandu oleh kedua narasumber. Para peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait penerapan SAKEP dan pelaporan keuangan di institusi mereka masing-masing.

Salah satu peserta, perwakilan dari BPR di Semarang, mengungkapkan bahwa workshop ini sangat membantu dalam memahami implementasi SAKEP secara lebih praktis. Selain itu, beberapa studi kasus yang dibahas dalam workshop memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan yang sering dihadapi oleh BPR dan bagaimana solusi terbaik untuk mengatasinya. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi peserta agar dapat mengimplementasikan SAKEP dan pedoman pelaporan dengan lebih baik di institusi masing-masing.

Workshop ini merupakan salah satu bentuk komitmen OJK dalam meningkatkan kualitas tata kelola keuangan di sektor BPR. Dengan adanya bimbingan langsung dari OJK Pusat, diharapkan setiap BPR dapat lebih memahami dan menerapkan standar akuntansi serta pelaporan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan mikro.

OJK juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan pendampingan serta pelatihan bagi BPR guna memastikan implementasi SAKEP berjalan dengan optimal. Workshop “SAKEP, Pelaporan, dan Pedoman Akuntansi BPR” yang berlangsung di Hotel Tentrem Semarang ini menjadi momentum penting bagi BPR untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai standar akuntansi dan pelaporan keuangan. Dengan adanya regulasi yang terus berkembang, BPR dituntut untuk selalu beradaptasi agar tetap kompetitif dan mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

Diharapkan melalui kegiatan seperti ini, para pelaku industri BPR semakin memahami pentingnya kepatuhan terhadap regulasi dan mampu menerapkannya dalam operasional sehari-hari. Dengan demikian, BPR dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah maupun nasional.