PT. MITRANET SOFTWARE ONLINE

IT Consultant And Software Development
Ruko Perum Griya Karang Indah,
Jalan Gerilya Tengah, Purwokerto - Jawa Tengah
Phone : (0281) 622 789 Fax : (0281) 625 789

Core Banking System Realtime Online Antar Kantor yang dirancang khusus untuk BPR, Koperasi dan LKM Konvensional

Pelatihan Perhitungan CKPN PT BPR BANGUNARTA

Post Date 2025-06-26 09:59:36

Pelatihan Perhitungan CKPN Tingkatkan Kapasitas SDM PT BPR Bangunarta

PT BPR Bangunarta menggelar pelatihan perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan sumber daya manusia di bidang manajemen risiko dan akuntansi keuangan. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 24–25 Juni 2025 di Aula Kantor Pusat PT BPR Bangunarta, diikuti oleh jajaran manajemen, tim keuangan, dan divisi kredit.

CKPN menjadi salah satu komponen penting dalam laporan keuangan perbankan yang harus dihitung secara tepat dan akurat, seiring dengan tuntutan regulasi dan perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh terkait konsep, metodologi, serta implementasi praktis dari perhitungan CKPN berbasis pendekatan historis dan ekspektasi kerugian ke depan (expected credit loss).

Materi pelatihan mencakup pemahaman dasar CKPN, jenis pendekatan yang digunakan (kolektif dan individual), metode segmentasi debitur, penilaian probabilitas gagal bayar (PD), eksposur pada saat gagal bayar (EAD), serta estimasi kerugian pada saat gagal bayar (LGD). Simulasi perhitungan dilakukan menggunakan data historis kredit yang dimiliki oleh PT BPR Bangunarta, sehingga peserta dapat secara langsung memahami penerapan teori dalam konteks nyata.

Pelatihan juga membahas perubahan regulasi dari PSAK 55 ke PSAK 71 yang memengaruhi pengakuan dan pengukuran cadangan penurunan nilai aset keuangan. Penyesuaian ini menuntut perbankan, termasuk BPR, untuk lebih proaktif dalam mengelola risiko kredit serta meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. Dengan mengadopsi PSAK 71, lembaga keuangan perlu memperhitungkan potensi kerugian kredit sejak awal pengakuan aset, bukan hanya ketika terjadi indikasi penurunan kualitas.

Selama kegiatan berlangsung, peserta tampak antusias mengikuti sesi presentasi dan diskusi. Banyak pertanyaan diajukan seputar perlakuan CKPN pada kredit bermasalah, strategi mitigasi risiko, hingga bagaimana melakukan rekonsiliasi dengan sistem pelaporan yang digunakan oleh regulator seperti OJK dan Bank Indonesia.

Instruktur pelatihan berasal dari tim ahli yang berpengalaman di bidang audit perbankan dan implementasi PSAK, serta telah mendampingi berbagai BPR dalam proses transisi metode perhitungan CKPN. Pendekatan penyampaian materi dilakukan secara interaktif, disertai studi kasus, lembar kerja, dan praktik langsung menggunakan template Excel untuk menghitung CKPN berbasis portofolio kredit milik PT BPR Bangunarta.

Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta dapat mengembangkan kompetensi dalam menyusun laporan keuangan yang lebih transparan, andal, dan sesuai dengan standar akuntansi terkini. Selain itu, kemampuan internal untuk melakukan analisis risiko kredit secara mandiri juga menjadi fokus utama, sehingga BPR tidak hanya bergantung pada jasa pihak ketiga.

Ke depannya, manajemen PT BPR Bangunarta menargetkan pembentukan tim CKPN internal yang memiliki pemahaman teknis dan kemampuan analisis yang mumpuni, guna mempercepat proses perhitungan serta mengurangi potensi kesalahan dalam pelaporan. Peningkatan kapasitas ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam memperkuat tata kelola, kepatuhan, dan kesiapan menghadapi pengawasan lebih ketat dari otoritas.

Pelatihan ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan penguatan internal menjelang semester kedua tahun 2025, seiring dengan meningkatnya tuntutan terhadap kualitas portofolio kredit dan efisiensi operasional. Dengan modal pengetahuan yang diperoleh, seluruh tim diharapkan mampu menjawab tantangan industri perbankan yang semakin kompleks, serta memastikan keberlangsungan bisnis BPR secara berkelanjutan.