Pelatihan perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) bagi BPR Ukabima Sejahtera di Cilacap berlangsung dengan fokus pada peningkatan pemahaman teknis dan penerapan standar akuntansi yang relevan bagi industri perbankan rakyat. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kualitas pengelolaan risiko kredit sekaligus memastikan kesiapan lembaga dalam memenuhi regulasi terbaru yang menuntut ketepatan perhitungan cadangan kerugian secara lebih terukur dan terstruktur.
Pelatihan dimulai dengan pemaparan mengenai dasar regulasi yang mempengaruhi proses perhitungan CKPN. Peserta mendapatkan penjelasan komprehensif mengenai kerangka kebijakan yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam melakukan penilaian kualitas aset, pengelompokan risiko, hingga perangkat pendukung yang dapat membantu proses kalkulasi. Melalui sesi ini, peserta memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai landasan yang menjadi acuan dalam setiap proses penyusunan cadangan kerugian.
Setelah memahami kerangka regulasi, peserta diarahkan untuk mempelajari struktur data kredit yang menjadi komponen utama dalam perhitungan CKPN. Fasilitator menjelaskan elemen-elemen penting seperti saldo pokok, riwayat pembayaran, usia tunggakan, agunan, hingga parameter risiko seperti Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD), dan Exposure at Default (EAD). Pelatihan dirancang agar peserta mampu membaca data dengan lebih cermat serta memahami hubungan antara setiap variabel dalam menentukan tingkat risiko.
Sesi selanjutnya berfokus pada metodologi perhitungan CKPN. Peserta dikenalkan dengan metode yang umum digunakan dalam industri perbankan, mulai dari pendekatan sederhana hingga model yang lebih kompleks. Fasilitator memberikan contoh-contoh penerapan dalam berbagai skenario yang mungkin dihadapi BPR, baik untuk portofolio kredit dengan risiko rendah maupun kredit yang memiliki tingkat risiko tinggi. Melalui pendekatan studi kasus, peserta diajak untuk mengidentifikasi potensi permasalahan yang dapat muncul selama proses analisis serta cara menyelesaikannya secara tepat.
Pada bagian praktik, peserta berkesempatan menggunakan template dan aplikasi pendukung yang telah disiapkan khusus untuk mempermudah perhitungan CKPN. Peserta diminta memasukkan data aktual dan melakukan kalkulasi berdasarkan parameter risiko yang telah dijelaskan sebelumnya. Sesi praktik menjadi salah satu bagian yang paling interaktif, karena peserta dapat langsung berdiskusi mengenai hasil perhitungan, penyebab perbedaan nilai, hingga langkah-langkah koreksi jika ditemukan ketidaksesuaian. Pendekatan ini membantu peserta memahami mekanisme perhitungan secara realistis dan sesuai kondisi operasional BPR.
Selain mempelajari teknis perhitungan, pelatihan juga menyoroti pentingnya validasi dan rekonsiliasi data. Fasilitator menekankan bahwa ketepatan hasil CKPN sangat bergantung pada kualitas data yang digunakan. Oleh karena itu, peserta diajarkan cara mengevaluasi kelengkapan data, mendeteksi anomali, serta menyusun laporan yang akurat dan mudah dipahami manajemen. Proses ini dianggap krusial agar setiap keputusan yang berkaitan dengan risiko dapat dilakukan secara terukur.
Pelatihan turut membahas langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan BPR Ukabima Sejahtera dalam meningkatkan tata kelola risiko kredit ke depan. Penguatan sistem dokumentasi, peningkatan kualitas penilaian debitur, serta koordinasi yang lebih intensif antarunit kerja disebut sebagai bagian penting untuk menjaga kesehatan portofolio kredit. Peserta juga diajak berdiskusi mengenai tantangan yang sering muncul dalam implementasi CKPN, baik dari sisi teknologi, sumber daya manusia, maupun kesiapan data.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi evaluasi dan tanya jawab. Peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan kendala yang selama ini dihadapi dalam proses penyusunan CKPN serta memperoleh rekomendasi teknis yang relevan. Melalui pelatihan ini, BPR Ukabima Sejahtera diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tuntutan regulasi sekaligus meningkatkan kualitas pengelolaan risiko kredit secara menyeluruh.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan seluruh tim yang terlibat dalam pengelolaan dan pelaporan kredit mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kegiatan operasional sehari-hari. Peningkatan kompetensi ini diharapkan mendukung kinerja BPR secara keseluruhan, terutama dalam menjaga stabilitas portofolio kredit dan memperkuat posisi lembaga dalam menghadapi dinamika industri perbankan yang semakin ketat.